Ada beragam suku di Jawa Barat yang perlu kamu ketahui. Mungkin selama ini jika berbicara tentang Jabar sebagian besar orang akan berpikir bahwa di provinsi tersebut hanya terdapat suku Sunda. Perlu kamu ketahui bahwa sebenarnya penduduk di provinsi Jabar bukan hanya suku Sunda.
Seperti telah kita ketahui, Indonesia terdiri lebih dari 17 ribu pulau dengan ribuan suku bangsa. Di pulau Jawa sendiri terdapat banyak suku bangsa berbeda-beda. Mulai dari Sunda, Jawa, Baduy, Madura, Betawi, Cirebon, Tengger, dan masih banyak lagi. Sebagai penduduk Indonesia, kamu perlu mengetahui nama-nama suku tersebut.
Jawa Barat dihuni oleh lebih dari 48 juta penduduk. Mereka berasal dari beraneka kelompok berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut bukan berarti menjadi batu ganjalan bagi suku di Jawa Barat untuk saling menjatuhkan atau bahkan menciptakan permusuhan. Justru perbedaan tersebut itulah membuat lingkungan semakin berwarna serta menciptakan rasa saling menghargai.
Provinsi Jabar sendiri terdiri dari 3 penduduk asli, yakni Sunda, Cirebon, dan juga Betawi. Jadi, kalau kamu beranggapan bahwa Betawi hanya ada di Jakarta, itu adalah pemahaman keliru. Lantas apa saja kelompok warga penghuni tanah Pasundan tersebut? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Suku Sunda, Penduduk Asli dan Mayoritas
Sunda merupakan suku Jawa Barat yang bisa dibilang jumlahnya paling banyak alias mayoritas. Sehingga tidak mengherankan apabila wilayah provinsi tersebut sering mendapat julukan sebagai tanah Pasundan. Kelompok ini merupakan kelompok yang jumlahnya paling banyak nomor dua di Pulau Jawa setelah orang Jawa.
Nama Sunda sendiri berasal dari kata “Sund” atau “Sudhsa”. Kedua kata tersebut diambil dari bahasa Sansekerta dan memiliki makna putih, bersih, atau terang. Makna tersebut sering dikaitkan dengan karakter fisik orang Sunda kebanyakan yaitu memiliki kulit bersih, putih, serta cerah. Tetapi kemungkinan besar maknanya lebih dalam dari itu.
Istilah Sunda sendiri telah digunakan sejak abad ke-4 oleh penguasa kerajaan Tarumanegara yang masyhur, yaitu Raja Purnawarman. Nama tersebut diberikan kepada wilayah ibukota kerajaan kala itu. Ini menunjukkan bahwa Sunda sebenarnya telah melalui perjalanan sejarah sangat panjang sejak ratusan tahun lalu.
Suku bangsa Jawa Barat ini penduduknya memiliki karakteristik khas yakni ramah serta sopan. Selain itu, orang Sunda juga dikenal memiliki sifat berani, jujur, optimis, dan juga periang. Masyarakat asli Jabar tersebut dalam kehidupan sehari-harinya umumnya menggunakan bahasa Sunda. Akan tetapi bahasa ini memiliki ragam dialek yang berbeda-beda.
Salah satu hal yang identik ketika berbicara tentang Pasundan adalah kulinernya. Wisata kuliner menjadi sesuatu yang sangat digemari oleh para wisatawan. Kelezatan masakah khas seperti karedok, nasi timbel, tutug oncom, hingga jajanan-jajanan tradisional menjadi magnet tersendiri. Kesenian serta budaya seperti tari Jaipong serta angklung juga jadi kekuatan masyarakat Sunda.
Suku Betawi, Tidak Hanya Menghuni Ibukota
Mungkin sebagian orang berpikir bahwa orang Betawi hanya tinggal di wilayah DKI Jakarta saja. Betawi adalah suku yang ada di Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbanyak kedua setelah etnis Sunda. Mayoritas orang Betawi memang tinggalnya di Jakarta. Akan tetapi ada sebagian lain yang hidupnya di wilayah provinsi Jabar seperti Bogor.
Betawi juga memiliki sejarah sangat panjang sejak masa kerajaan. Bahkan ada teori yang menyatakan bahwa cikal bakal masyarakat etnis Betawi sudah ada semenjak zaman pra sejarah. Sayangnya, semenjak Indonesia merdeka saat tahun 1945, masyarakat asli Batavia justru seolah terpinggirkan karena banyaknya pendatang yang menetap di ibukota.
Ini menyebabkan orang-orang Betawi asli yang tadinya tinggal di ibukota berpindah ke wilayah lain termasuk Jawa Barat. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Betawi adalah bahasa Betawi. Meskipun memiliki bahasa yang serupa dengan bahasa Indonesia, namun orang Betawi memiliki dialek begitu khas.
Ini menjadi karakteristik tersendiri sehingga mudah dikenal orang secara umum. Kamu pasti tidak asing dengan dialek khas ala seniman asal Betawi legendaris Benyamin Sueb hingga Mandra. Dialek yang dilontarkan kelompok salah satu suku bangsa Jawa Barat tersebut memiliki karakteristik kuat, yakni berakhiran huruf “e”, berbunyi nyaring, dan pelafalan jenaka.
Layaknya etnis di daerah-daerah lain, Betawi juga memiliki kekayaan seni dan budaya tersendiri. Kesenian seperti Ondel-ondel, musik tanjidor, karawitan, lenong, hingga palang pintu masih dilestarikan sampai sekarang. Salah satu karakteristik kuat masyarakat Betawi adalah memegang teguh nilai-nilai agama khususnya Islam.
Suku Jawa Barat Cirebon, Penduduk Asli Asal Perbatasan Jabar
Mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa Cirebon adalah suku tersendiri dan merupakan salah satu penduduk asli provinsi Jabar. Cirebon sendiri adalah suatu kota di provinsi Jabar yang letaknya berbatasan dengan provinsi Jateng. Lokasinya yang berada diantara dua wilayah membuat masyarakat Cirebon memiliki karakteristik tersendiri.
Suku Jawa Barat asli ini awalnya dianggap sebagai bagian dari masyarakat Jawa maupun Sunda. Namun karena keberadaannya di zona transisi, maka terbentuklah kebudayaan dengan ciri khas sendiri yang berbeda dari Jawa maupun Sunda. Terciptanya budaya khas tersebut salah satunya tercermin dari pembuatan motif batik pesisir.
Ragam batik tersebut berbeda dari pakem-pakem khas Jawa. Apalagi dengan berdirinya Keraton Kasepuhan Cirebon semakin menunjukkan eksistensi masyarakat setempat beserta kebudayaan khasnya. Perbedaan budaya ini juga bisa dilihat dari penggunaan bahasa sehari-hari. Orang Cirebon tidak menggunakan bahasa Jawa ataupun Sunda melainkan memiliki bahasa daerah sendiri.
Dengan adanya Keraton Cirebon yang menganut Islam, otomatis penduduk suku Jawa Barat ini secara mayoritas beragama Islam. Itulah mengapa nilai-nilai sesuai ajaran Islam dipegang teguh. Daya tarik Cirebon yang kerap mengundang wisatawan adalah kuliner khasnya. Empal gentong menjadi sajian khas terfavorit dan terpopuler di Cirebon.
Suku Jawa, Pendatang dengan Jumlah Terbanyak
Orang Jawa sebenarnya adalah suku pendatang di provinsi Jabar dan bahkan di banyak wilayah lain se-Indonesia. Banyaknya jumlah orang dari kelompok ini di Indonesia tentu saja tidak terjadi begitu saja. Ini sebab adanya sejarah panjang tentang kebudayaan Jawa bahkan sejak zaman pra sejarah. Pada era kerajaan Nusantara, budayanya semakin kuat.
Salah satu suku yang ada di Jawa Barat ini menurut beberapa penelitian muncul karena adanya perpindahan penduduk secara masif oleh bangsa Tiongkok di era sebelum masehi. Perjalanan sejarah yang sangat panjang itulah akhirnya menjadikan jumlah orang Jawa menjadi begitu masif dan tersebar di banyak wilayah Indonesia.
Sejarah panjang tersebut menghasilkan kekayaan budaya begitu luar biasa. Sebut saja kerajaan-kerajaan raksasa seperti Majapahit, Mataram, Demak hingga Keraton Yogyakarta. Jika bicara kesenian terdapat wayang kulit atau musik tradisional gamelan. Budaya Jawa juga melekat lewat arsitektur yang bisa disaksikan di istana-istana kerajaan.
Membicarakan suku bangsa di Indonesia memang seolah tidak ada habisnya sehingga tidak jarang mengundang decak kagum warga dunia. Baik Sunda, Betawi, Cirebon, Jawa, atau etnis lainnya tetap satu Indonesia. Dengan mengetahui keberagaman suku di Jawa Barat, kamu akan belajar tentang makna menghargai lebih dalam.